wait mikir dulu
Halo semuanya, nama saya I Gusti Agung Bagus Andara Prameswara, nomor absen saya 3 dan saya adalah siswa kelas 9D SPENTURA. Sekarang saya ingin bercerita sedikit tentang pengalaman saya mengikuti lomba selama kelas 7, 8 sampai sekarang di berbagai bidang pelajaran. Sebelumnya, saya akan menjelaskan sedikit alasan saya mengikuti lomba. Alasan saya sendiri untuk mencoba mengikuti lomba awalnya karena saya merasa penasaran dengan bagaimana rasanya mengikuti lomba, karena saat saya masih SD dulu, saya adalah murid yang tidak berprestasi, bodoh, dan mungkin kecanduan bermain game online seperti Roblox, Mobile Legend, dan sebagainya.
Saya mulai cerita ini dengan lomba pertama yang saya ikuti. Pertama kali saya mengikuti olimpiade adalah saat kelas 7 semester 2, pada lomba pertama ini saya mengikuti bidang bahasa inggris. Alasan saya sendiri untuk mengikuti bidang bahasa inggris adalah saya rasa bahasa inggris adalah bidang yang paling saya kuasai saat itu.
Singkat cerita lomba berjalan sebagaimana mestinya, soal-soal sudah saya lupakan, dan pengumuman hasil lomba akan dibagikan 2 minggu setelah lomba dilaksanakan, rasanya tidak sabar melihat seberapa jauh saya menguasai bidang yang saya pilih saat itu. Selang 2 minggu, saya cukup gugup untuk melihat hasil pekerjaan saya, namun saya menyadarkan diri saya, bahwa ini adalah hal yang saya tunggu tunggu selama ini, dan saya dinyatakan tidak lolos babak penyisihan dengan poin 64 dari minimal poin untuk lolos sebesar 72.
Saya belum menyerah, saat liburan naik kelas ke kelas 8, saya memutuskan untuk daftar sekaligus 2 lomba dengan bidang yang masih sama, yaitu bahasa inggris. Lomba pertama saya lagi lagi dinyatakan tidak lolos babak penyisihan, bagitu pula dengan lomba kedua. Saya merasa cukup kesal serta putus asa, dan saya memutuskan untuk tidak mengikuti lomba lagi untuk sementara waktu.
Tidak terasa saya sudah melewati 1 semester tanpa mengikuti lomba sama sekali, saat ini sudah semester 2 kelas 8. Saya saat itu belum berfikir untuk mengikuti lomba lagi, sampai dimana saya mendengar bahwa seleksi OSN telah dibuka di sekolah ini, persyaratan untuk mendaftar adalah peserta didik sedang berada di bangku kelas 7 dan 8. Saya awalnya masih tidak ada rasa ingin mendaftar, namun saat saya mendengar bahwa OSN adalah lomba tingkat nasional yang terkenal akan sulit dan ketatnya, saya cukup tertantang untuk mencoba walaupun sempat bingung memilih bidang lomba.
Pemikiran yang panjang membawa saya untuk memilih bidang matematika, mengingat saya cukup tertarik dengan angka dan perhitungan. Saya yang sudah bertekad memilih bidang matematika, mengajak teman saya yang bernama Dewomang dari kelas 9B untuk juga mengikuti seleksi ini, alasan saya mengajak Dewomang untuk menemani saya ikut seleksi adalah karena saya tahu kita berdua sama-sama tertarik dengan angka, dan saat les dia lah yang membantu saya untuk memahami materi matematika yang ada.
Tenyata seleksi dilaksanakan tepat keesokan hari setelah kami daftar, dan seleksi dilakukan sebanyak 5 tahap. Kami panik karena kami belum sempat menyiapkan diri, mengingat materi olimpiade matematika memang berbeda dengan materi sekolah. Hari seleksi pertama pun tiba, saya benar benar merasa panik dan gugup, saya takut tidak bisa menjawab 1 soal pun. Singkat cerita seleksi pertama telah selesai, nilai yang saya dapat adalah 50, saya merasa bersyukur karena masih dapat menjawab soal soal abstrak tersebut. Saya yang penasaran bertanya kepada Dewomang, ternyata nilainya juga 50, kita bersyukur karena kita memiliki kemungkinan lolos bersama. Seleksi kedua, dan ketiga berjalan dengan nilai pas pas an. Namun saat seleksi keempat, soal benar benar susah, saya hanya mendapat 30 dan Dewomang mendapat 0. Saya sedih karena ini sudah seleksi keempat, Dewomang hanya memiliki 1 kesempatan untuk memperbaiki poinnya agar lulus bersama.
Akhirnya seleksi terakhir tiba, kami mengerjakan dengan sangat berhati-hati, saat hasilnya muncul, ternyata saya mendapat nilai 70 dan Dewomang mendapat nilai 80, dan pembagian hasil seleksi dilakukan hari itu juga. Yang lolos sebagai peserta OSN adalah peringkat 5 besar dari nilai hasil seleksi. Satu per satu dibacakan oleh guru pembina, sampai peringkat keempat kami berdua sudah putus asa, namun saat nama terakhir dibacakan, ternyata saya orang terakhir yang lolos pada seleksi ini. Rasanya campur aduk, senang dan sedih jelas ada, saya memang lolos seleksi ini, namun tidak dengan Dewomang. Akhirnya kami memutuskan untuk membenahi diri dan untuk saya, saya merasa ini adalah kesempatan yang sangat bagus memulai cerita yang baru dan menarik.
Persiapan OSN-K tidak mudah, materinya benar benar abstrak, pembinaan hampir setiap hari, saya benar benar kaget dengan ini semua, rasanya tiap hari berjalan dengan sangat padat dan berat. Tapi ini adalah pilihan saya, saya tidak boleh meremehkan kesempatan ini. Tibalah kita di 1 minggu terakhir sebelum OSN-K dilaksanakan, pembinaan terakhir membuat saya sedikit takut, materi ini sangat abstrak dan membingungkan, dan saya merasa sangat tertinggal jauh dari teman-teman seperjuangan saya disana, saya mulai merasa bahwa kemampuan saya mungkin memang hanya segini, dilihat dari pengalaman pun ini adalah olimpiade matematika pertama yang saya ikuti, saya memang hanya pendatang baru.
Hari demi hari berjalan seperti tidak ada yang spesial, tibalah kita di hari pelaksanaan OSN-K, Pengerjaan dilakukan di lab komputer 1, SMP Negeri 1 Negara. Kita semua memasuki lab, saya merasa benar-benar tegang dan putus asa, saya merasa tidak memiliki harapan sama sekali, namun tes ini akan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Kita berada di meja kita masing masing, kita mulai login dengan data diri masing masing, dan pelaksanaan OSN-K pun berlangsung. Soal demi soal saya kerjakan, saya merasa kesulitan untuk menjawab seluruh soal dengan benar, 2 setengah jam berlangsung dengan sangat serius, dan tegang. Singkat cerita pelaksanaan OSN-K sudah selesai, saya benar-benar lelah saat kembali ke kelas, saya merasa sangat pusing dan sedikit mengantuk, ini semua karena saya sangat memikirkan hasilnya, mengingat saya hanya menjawab 13 soal dari 25 soal yang tersedia.
Satu bulan berlalu dengan sangat biasa dan tidak spesial, saya sedang bermain game pada malam hari karena merasa jenuh belajar setelah les yang cukup membuat saya pusing, hari itu adalah hari minggu, 12 Juli 2025. Saya sangat menikmati game yang saya mainkan, namun saya merasa bosan setelah 2 jam. Saya memutuskan untuk scrolling tiktok, lalu saya menemukan video tentang puspresnas sudah mengumumkan peserta OSN-P untuk setiap bidang nya, dan saya memutuskan untuk mengecek siapa saja murid yang lolos OSN-K dan akan mengikuti OSN-P di Bali. Dan ini yang saya temukan
Ya, nama saya ada di daftar peserta OSN-P. Saya benar-benar tidak menyangka bahwa ketertarikan saya dapat membawa saya ke titik ini.
Saya tidak akan cerita banyak tentang OSN-P, singkat saja soal-soal disana sangat sulit dan menantang yang membuat saya tidak lolos ke OSN, tapi saya cukup berbangga dengan diri saya yang sekarang, saya juga sempat mengikuti lomba di Resmando yaitu E-Smash Contest 2025 di bidang matematika dan saya berhasil mendapat Harapan 1 tingkat SMP
Saat ini, saya juga sedang menjadi peserta babak final provinsi pada ajang lomba "KMSI", dan "JEMSCO" dalam bidang matematika.
Sekian pengalaman saya mengenai lomba yang pernah saya ikuti, saya merasa bersyukur karena pernah berfikir untuk mencoba mengikuti lomba, mengikuti lomba memang melelahkan, namun saya hadapi itu semua dengan bahagia. Salah satu hal yang bisa membuat saya bahagia memang masih tidak jauh dari game, saya memang merasa bahwa saya tidak akan pernah berada di titik ini jika saya tidak mencoba dan berjuang, tapi saya tidak akan konsisten jika saya tidak bahagia.
Comments
Post a Comment